12 April 2025 5:32 am

Contoh Soal Keperawatan Jiwa dan Pembahasannya

Contoh Soal Keperawatan Jiwa dan Pembahasannya
1. Seorang wanita berusia 25 tahun. Dibawa ke RSJ oleh keluarganya dengan alasan pasien senang menyendiri, tertawa sendiri dan merasa malu karena gagal lulus tes CPNS. Pasien mengatakan: ”saya malu, saya merasa tidak berguna dan bodoh kenapa tidak diterima PNS, kenapa tidak bisa membuat senang keluarga.” Apakah masalah utama pada kasus diatas?
A. Keputusasaan
B. Koping individu tidak efektif
C. solasi sosial : menarik diri
Gangguan persepsi sensori: halusinasi
Gangguan konsep diri : harga diri rendah

2. Seorang laki-laki umur 38 tahun. Mempunyai seorang istri dan 2 orang anak. Dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan pasien senang berbicara sendiri dan menyendiri. Pasien mengatakan malu, tidak berguna (HDR) karena tidak bisa menafkahi keluarganya sejak pasien di PHK 1 tahun yang lalu. Apa tujuan keperawatan utama pada kasus tersebut?
a. Pasien dapat bersosialisasi
b. Pasien dapat meningkatkan kemampuan positif yang dimiliki
c. Pasien dapat melakukan koping adaptif
d. Pasien dapat melakukan perannya
e. pasien dapat mengontrol halusinasi

3. Seorang pasien perempuan umur 30 tahun, di rawat di RSJ sejak 2 bulan yang lalu dengan masalah keperawatan harga diri rendah. Kondisi saat ini pasien sudah dapat melakukan kegiatan sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah dibuat.
Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat sesuai kasus di atas?
a. Menggali aspek positif yang dimiliki pasien (Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki )
b. Membantu pasien menilai kemampuan yang dimiliki. Tindakan keperawatan yang ke 3
c. Membantu pasien merencanakan kegiatan sesuai kemampuan tindakan keperawatan yang ke 4
d. Mengajari keluarga cara merawat pasien dengan harga diri rendah Pasien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
e. Membuat perencanaan pulang

Klik untuk mengikuti kelasnya
Klik untuk mengikuti kelasnya

4. Seorang laki-laki umur 33 th. Dibawa keluarga ke RSJ karena sering menyendiri dan melamun. Pasien mengatakan malu dan bersalah kepada keluarga karena sudah 3 kali gagal lolos tes CPNS. Pasien merasa tidak bisa membanggakan orang tuanya karena pasien adalah anak tunggal. Saat dikaji perawat pasien tampak murung, malu, dan sering menunduk. Perawat sudah berhasil melakukan BHSP dan mengidentifikasi aspek positif yang dimiliki pasien.Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat sesuai kasus di atas?
a. Melakukan kontrak waktu pertemuan selanjutnya
b. Bersama dengan pasien menilai kemampuan yang dimiliki pasien
c. Merencanakan kegiatan yang dapat dilakukan pasien sesuai kemampuannya
d. Melatih pasien melakukan kemampuan yang dimiliki
e. Menggali aspek positif yang dimiliki pasien

5. Seorang pasien laki-laki umur 35 tahun. Dirawat di rumah sakit jiwa sejak 4 hari yang lalu. Pasien mengatakan “hidup saya sudah tidak berguna lagi, istri dan anak saya meninggalkan saya, saya sudah tidak punya pekerjaan karena saya sudah di PHK, saya malu dengan diri saya sendiri dan orang-orang selalu mencemooh saya”. Pasien tampak menyendiri dan suka melamun, kontak mata pasien kurang. Hasil pemeriksaan TD : 120/80 mmHg, RR : 18 x/menit, HR : 76 x/menit, S : 360C. Apa data obyektif dari pengkajian pada kasus di atas ?
a. Pasien mengatakan hidupnya sudah tidak berguna lagi
b. Istri dan anak pasien meninggalkan pasien
c. Pasien malu terhadap dirinya sendiri
d. Pasien selalu dicemooh oleh orang-orang sekitarnya
e. Pasien menyendiri, suka melamun, kontak mata kurang

6. Seorang perempuan 32 tahun, dirawat di RSJ sudah 3 minggu, selalu menyendiri dikamar, jika perawat mendekat selalu menunduk dan menghindar. Saat diajak berkenalan oleh perawat tidak mau menjulurkan tangannya. Informasi dari keluarga pasien orang yang tertutup, sejak di PHK menjadi tambah pendiam dan tertutup,serta sering mengurung diri di kamar. Apakah tindakan keperawatan yang utama pada pasien diatas?
a. Selalu menemani dimanapun pasien berada
b. Memberikan pendidikan kesehat pada keluarga
c. Mengajarkan cara berkenalan
d. Menjelaskan keuntungan dan kerugian bersosialisasi
e. Menanyakan penyebab menarik diri

7. Seorang wanita berusia 42 tahun, dirawat di RSJ dengan alasan pasien lebih sering menyendiri dan mengurung diri di kamar. Pasien dirawat sejak 1 minggu yang lalu. Saat ini kondisi pasien telah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dari kasus di atas?
a. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial
b. Membantu pasien mengenal keuntungan berhubungan dengan orang lain
c. Membantu pasien mengenal kerugian tidak berhubungan dengan orang lain
d. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
e. Mengajarkan pasien minum obat secara teratur


8. Seorang wanita umur 27 th, dirawat di RSJ sejak 3 bulan yang lalu. Selama dirawat di RSJ pasien selalu menyendiri di kamar, ketika diajak bicara sering menunduk dan tidak ada kontak mata. Klien mengatakan bahwa dirinya adalah penyebab kematian ibunya sehingga klien merasa bersalah. Perawat sudah berhasil melakukan BHSP dengan klien. Kondisi klien saat ini sudah dapat mengetahui keuntungan berinteraksi dengan orang lain dan kerugian apabila tidak berinteraksi dengan orang lain. Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat dari kasus di atas?
a. Membantu pasien mengenal penyebab isolasi sosial
b. Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap
c. Mengajarkan pasien minum obatd. Membuat perencanaan pulang
e. Mengajari keluarga merawat pasien dengan isolasi sosial

9. Seorang laki-laki umur 45 th. Dibawa ke RSJ oleh keluarganya dengan alasan pasien sering menyendiri di kamar, sering berbicara sendiri, ketika diajak bicara pasien selalu menunduk dan tidak ada kontak mata. Istri pasien mengatakan, pasien mulai berperilaku seperti ini sejak 6 bulan yang lalu ketika anak pasien meninggal saat kecelakaan dengan pasien. Apa masalah utama pada kasus di atas?
a. Harga diri rendah
b. Halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Defisit perawatan diri
e. Ansietas

10. Seorang laki-laki umur 38 tahun. Dibawa keluarga ke RSJ karena selama 1 bulan mengurung diri di kamar, berbicara sendiri, tidak mau bertemu dengan orang dan tidak mau makan. Dari data pengkajian didapatkan bahwa pasien sudah 4 kali masuk RSJ sejak tahun 2015 sampai sekarang. Keluarga mengatakan pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena pasien tidak meminum obat secara teratur dan tidak kontrol. Apa tujuan keperawatan utama pada kasus di atas?
a. Pasien dapat membina hubungan saling percaya
b. Pasien dapat menyebutkan keuntungan berinterkasi dengan orang lain
c. Pasien dapat meminum obat secara teratur
d. Pasien dapat berinteraksi dengan orang lain
e. Pasien dapat membuat perencanaan pulang

11. Seorang laki-laki umur 38 th. Dibawa oleh saudaranya ke RSJ karena sering BAK dan BAB sembarangan, pasien tidak mau melakukan perawatan diri seperti mandi dan menggosok gigi, badannya lusuh dan rambutnya acak-acakan. Pasien dirawat di RSJ sejak 3 hari yang lalu. Saat ini perawat sudah melakukan BHSP kepada pasien. Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat sesuai kasus di atas?
a. Melatih pasien cara merawat diri
b. Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri dan cara merawat diri
c. Kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya ( 1 )
d. Melatih pasien BAB dan BAK secara mandiri
e. Melatih pasien berdandan/berhias

klik untuk mendapat harga promo
klik untuk mendapat harga promo

12. Seorang perempuan umur 38 th. Mempunyai 2 orang anak. Dirawat di rumah sakit sejak 2 minggu yang lalu. Kondisi pasien saat ini sudah dapat mengidentifikasi pentingnya kebersihan diri, cara merawat diri, dan sudah mengetahui cara mandi dengan benar. Apa tindakan keperawatan selanjutnya yang tepat sesuai kasus di atas?
a. Melatih pasien cara makan secara mandiri
b. Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri
c. Menjelaskan kepada keluarga cara merawat pasien yang mengalami masalah kurang perawatan diri
d. Melatih pasien BAB dan BAK secara mandiri
e. Melatih pasien berdandan (berpakaian, menyisir rambut, berhias)

13. Seorang laki-laki berumur 40 tahun, mempunyai 3 orang anak. Pasien dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan menyendiri di kamar, tidak mau melakukan aktivitas perawatan diri seperti: mandi, gosok gigi, serta BAB dan BAK disembarang tempat. Pasien mengatakan: ” saya sedih, buat apa saya melakukan perawatan diri toh istri saya sudah meninggal dan saya merasa tidak bisa menjaga istri saya.”Apakah masalah utama pada kasus diatas?
a. Perubahan fungsi peran
b. Berduka disfungsional
c. Defisit perawatan diri
d. Isolasi sosial: menarik diri
e. Gangguan konsep diri: harga diri rendah

14. Seorang laki-laki berumur 40 tahun, mempunyai 3 orang anak. Saat ini pasien ditinggal istrinya berselingkuh. Pasien dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan sejak ditinggal istrinya, pasien menyendiri di kamar, merasa tidak berguna dan tidak mau melakukan aktivitas perawatan diri. Saat dikaji pasien tampak kotor, rambut acak-acakan, dan jarang berkomunikasi dengan orang lain. Apakah tujuan utama asuhan keperawatan pada kasus diatas?
a. Pasien dapat melakukan perawatan diri
b. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya
c. Pasien dapat melakukan perannya
d. Pasien dapat melakukan koping adaptif
e. Pasien dapat berhubungan dengan orang lain

15. Seorang perempuan berumur 35 tahun. Dibawa ke RSJ oleh keluarga dengan alasan pasien sering menyendiri di kamar, tidak mau melakukan aktivitas perawatan diri seperti: mandi, gosok gigi, serta BAB dan BAK disembarang tempat. Pasien mengatakan: ” saya sedih, untuk apa saya melakukan perawatan diri kalau suami saya pergi meninggalkan saya.” Apa data obyektif pada kasus diatas?
a. Pasien sering menyendiri di kamar
b. Pasien BAB dan BAK di sembarang tempat
c. Pasien mengatakan “saya sedih.”
d. Tidak ada kontak mata
e. Suami pasien meninggalkan pasien

16. Seorang laki-laki umur 28 tahun mengalami kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan kaki kanannya diamputasi. Pasien merupakan seorang kepala keluarga yang mempunyai 2 orang anak. Pasien mengatakan kecewa, sedih, karena kakinya diamputasi sehingga pasien tidak dapat bekerja lagi. Kondisi pasien saat ini sangat marah, frustasi, menyangkal atas apa yang sudah terjadi, serta menuduh dokter dan perawat tidak kompeten dalam merawat pasien. Ada pada rentang respon tahap apakah kondisi pasien tersebut ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance

17. Seorang perempuan umur 25 tahun. Mengalami kerusakan pada daerah wajah akibat dari kecelakaan yang dialami. Kondisi pasien saat ini sangat syok, tidak percaya apa yang telah terjadi pada dirinya, pasien menyangkal atas apa yang telah terjadi. Ada pada rentang respon tahap apakah kondisi pasien tersebut ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance

18. Seorang perempuan umur 33th mengalami kecelakaan yang menyebabkan anaknya meninggal. Kondisi pasien saat ini tampak sedih dan murung. Pasien mengatkan “saya sedih, seandainya kalau saya hati-hati pasti anak saya masih hidup, saya masih bisa melihat anak saya lagi.” Ada pada rentang respon tahap apakah kondisi pasien tersebut ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance

19. Seorang laki-laki umur 58 th. Dibawa ke RSJ oleh kerluarga dikarenakan pasien sering mengurung diri dikamar dan berbicara sendiri. Informasi yang didapat dari keluarga sejak 4bulan yang lalu istri pasien meninggal, hal ini yang mengakibatkan pasien sering menyendiri. Apa masalah utama pada kasus di atas?
a. Harga diri rendah
b. Isolasi sosial
c. Resiko bunuh diri
d. Berduka disfungsional
e. Defisit perawatan diri

20. Seorang perempuan umur 27 th mengalami kecelakaan yang mengakibatkan kedua kakinya diamputasi. Pasien tampak sedih, terpukul, dan putus asa. Pasien mengatakan “saya malu, untuk apa saya hidup kalau saya tidak punya kaki lagi, lebih baik saya mati saja.” Ada pada rentang respon tahap apakah kondisi pasien tersebut ?
a. Denial
b. Anger
c. Bargaining
d. Depression
e. Acceptance

Klik untuk mendapat harga promo
Klik untuk mendapat harga promo

21. Seorang laki-laki usia 36 tahun dibawa ke RSJ oleh keluarganya karena klien bicara sendiri, merasa dirinya bodoh, malu dengan teman-temannya, takut diolok-olok orang lain sehingga ia malas untuk bergaul. Keluarga mengatakan sehari-hari dia sering duduk sendiri, tidak mau berinteraksi dengan teman-temannya dan malas mandi.Apakah masalah keperawatan utama yang dialami klien?
a. Halusinasi
b. Defisit perawatan diri
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Ketidakefektifan koping keluarga
e. Gangguan konsep diri : harga diri rendah

22. Seorang laki-laki usia 25 tahun, sudah 1 minggu yang lalu di rawat di RSJ. Dari hasil pengkajian didapat data pasien gelisah, sedih, selalu menyendiri di kamar, pasien mengatakan malas berinteraksi dan merasa orang lain tidak mau menerimanya. Apakah masalah keperawatan pada pasien di atas?
a. Gangguang konsep diri : harga diri rendah
b. Perubahan persepsi sensori : halusinasi
c. Isolasi sosial : menarik diri
d. Berduka disfungsional
e. Perilaku kekerasan

23. Seorang perempuan usia 47 th berada di poliklinik jiwa di RSJ. Seminggu yang lalu anak satu-satunya meninggal karena kecelakaan mobil. Sejak saat itu klien tampak murung, menyendiri dan tidak mau makan. Klien bercerita anaknya sedang pergi bekerja. Saat tahu bahwa anaknya tidak kembali klien menangis selanjutnya tertawa sendiri. Klien merasa sendirian karena suaminya sebagai orang terdekatnya telah meninggal 2 bulan setelah anaknya lahir.Apakah faktor predisposisi kehilangan yang dialami pasien?
a. Genetik
b. Sosial budaya
c. Pengalaman kehilangan pada masa lalu
d. Kesehatan fisik
e. Kesehatan mental

24. Seorang wanita usia 35 th, hari pertama dirawat dengan alasan satu minggu ini klien tidak mau keluar dari kamar dan sering terlihat bicara sendiri. Menurut keluarga, klien seperti ini sejak bayi yang dilahirkan meninggal. Dalam keluarga tidak ada riwayat gangguan jiwa, tidak ada trauma pada masa kanak-kanak. Saat ini suaminya bekerja di luar kota.Apakah faktor presipitasi dari gangguan jiwa pada klien di atas?
a. Faktor keluarga
b. Sosial budaya
c. Sering mengurung diri
d. Suami bekerja di luar kota
e. Anak yang dilahirkan meninggal

25. Seorang perempuan usia 19 th. Saat ini pasien tampak murung, penampilan tidak rapi, nada bicara pelan dan sering mengungkapkan “saya perempuan yang berkulit hitam, bertubuh gendut dan tidak menarik”.Apakah komponen konsep diri yang terganggu pada kasus di atas?
a. Ideal diri
b. Identitas diri
c. Harga diri
d. Peran diri
e. Citra diri

Klik untuk mendapat harga promo
Klik untuk mendapat harga promo

  1. Jawaban: e. Gangguan konsep diri: harga diri rendah Pasien menunjukkan perasaan tidak berguna, malu, dan menyalahkan diri sendiri, ini merupakan ciri khas harga diri rendah.
  2. Jawaban: c. Pasien dapat melakukan koping adaptif Pasien mengalami gangguan harga diri rendah akibat peran sebagai pencari nafkah terganggu. Fokus utama adalah meningkatkan kemampuan koping yang sehat.
  3. Jawaban: a. Menggali aspek positif yang dimiliki pasien Setelah pasien mengikuti kegiatan, langkah selanjutnya adalah menggali aspek positif untuk memperkuat harga diri.
  4. Jawaban: b. Bersama dengan pasien menilai kemampuan yang dimiliki pasien Setelah aspek positif diketahui, penting untuk mengevaluasi kemampuan sebagai dasar perencanaan kegiatan selanjutnya.
  5. Jawaban: e. Pasien menyendiri, suka melamun, kontak mata kurang Data obyektif adalah hasil observasi langsung oleh perawat, bukan pernyataan pasien.
  6. Jawaban: c. Mengajarkan cara berkenalan Fokus awal pada pasien isolasi sosial adalah meningkatkan kemampuan sosial dasar seperti cara menyapa.
  7. Jawaban: d. Membantu pasien untuk berinteraksi dengan orang lain secara bertahap Setelah BHSP, fokus diarahkan ke interaksi sosial secara bertahap untuk mengatasi isolasi.
  8. Jawaban: b. Melatih pasien berinteraksi dengan orang lain secara bertahap Pasien sudah punya wawasan, selanjutnya perlu latihan keterampilan sosial secara langsung.
  9. Jawaban: c. Isolasi sosial: menarik diri Tanda-tanda seperti menyendiri, bicara sendiri, menunduk, tanpa kontak mata adalah ciri isolasi sosial.
  10. Jawaban: c. Pasien dapat meminum obat secara teratur Masalah utama adalah ketidakpatuhan pengobatan yang menyebabkan kekambuhan, maka tujuan utamanya adalah kepatuhan minum obat.
  11. Jawaban: a. Melatih pasien cara merawat diri Setelah BHSP (Bina Hubungan Salih Personal), tindakan selanjutnya dalam tahapan intervensi defisit perawatan diri adalah melatih pasien merawat diri, termasuk mandi dan gosok gigi.
  12. Jawaban: e. Melatih pasien berdandan (berpakaian, menyisir rambut, berhias) Karena pasien sudah mengetahui cara merawat diri (mandi), tahap berikutnya dalam peningkatan kemandirian adalah melatih aspek perawatan diri yang lebih kompleks, seperti berdandan.
  13. Jawaban: b. Berduka disfungsional Pernyataan pasien menunjukkan proses berduka yang tidak adaptif (merasa bersalah, sedih berlebihan, dan menarik diri) setelah ditinggal istrinya meninggal.
  14. Jawaban: b. Pasien dapat meningkatkan harga dirinya Pasien merasa tidak berguna setelah peristiwa pribadi. Masalah keperawatan terkait adalah harga diri rendah, sehingga tujuan utamanya adalah meningkatkan harga diri.
  15. Jawaban: b. Pasien BAB dan BAK di sembarang tempat Data obyektif adalah apa yang bisa dilihat atau diamati, seperti perilaku BAB dan BAK di tempat yang tidak semestinya
  16. Jawaban: b. Anger Pasien menunjukkan kemarahan dan menyalahkan tenaga kesehatan, yang merupakan ciri dari tahap anger (marah) dalam proses berduka menurut Kubler-Ross.
  17. Jawaban: a. Denial Pasien masih menyangkal dan tidak percaya atas kerusakan wajah yang dialami. Ini menunjukkan tahap denial (penyangkalan).
  18. Jawaban: c. Bargaining Kalimat “seandainya saya hati-hati” adalah bentuk penawaran atau tawar-menawar dalam pikiran, yang merupakan ciri tahap bargaining.
  19. Jawaban: d. Berduka disfungsional Pasien menunjukkan gejala berduka tidak adaptif (mengurung diri, berbicara sendiri) setelah istrinya meninggal 4 bulan lalu.
  20. Jawaban: d. Depression Pasien mengalami keputusasaan, sedih, dan menyatakan ingin mati, yang menunjukkan fase depression (depresi) dalam rentang berduka.
  21. Jawaban: e. Gangguan konsep diri: harga diri rendahKlien menunjukkan gejala verbal seperti merasa bodoh, malu, dan takut diolok-olok, yang merupakan ciri khas dari gangguan harga diri rendah. Meskipun ada perilaku menarik diri dan malas mandi, namun akar permasalahan utamanya adalah persepsi negatif terhadap dirinya sendiri.
  22. Jawaban: c. Isolasi sosial: menarik diriKlien menunjukkan perilaku menyendiri dan merasa tidak diterima oleh orang lain. Ini merupakan ciri dari isolasi sosial, yaitu penurunan interaksi sosial akibat ketidaknyamanan dalam berhubungan dengan lingkungan.
  23. Jawaban: c. Pengalaman kehilangan pada masa laluKehilangan suami sebelumnya memperberat reaksi klien terhadap kematian anaknya. Pengalaman kehilangan yang berulang ini menjadi faktor predisposisi terjadinya gangguan emosi dan perubahan perilaku.
  24. Jawaban: e. Anak yang dilahirkan meninggalKematian anak yang baru dilahirkan menjadi pemicu langsung atau faktor presipitasi munculnya gejala gangguan jiwa pada klien. Ini menjadi peristiwa traumatik yang mengawali perubahan perilaku.
  25. Jawaban: e. Citra diriKlien memiliki persepsi negatif terhadap penampilan fisiknya, yang tercermin dari pernyataan mengenai warna kulit dan bentuk tubuhnya. Hal ini menunjukkan gangguan pada aspek citra diri dalam konsep diri.
Blog Post Lainnya
-
@2025 bimbelkanduru Inc.