4 Agustus 2024 12:39 pm

Seri FR PPPK Perawat: Henti Jantung

Seri FR PPPK Perawat: Henti Jantung
Penanganan serangan jantung (heart attack) adalah hal yang penting untuk dilakukan segera guna menyelamatkan nyawa pasien. Berikut adalah penjelasan mengenai cara penanganan serangan jantung, yang mencakup berbagai aspek yang Anda sebutkan:

a. DRABC

DRABC adalah akronim yang digunakan untuk mengingat langkah-langkah mendasar dalam penanganan darurat, termasuk saat menghadapi serangan jantung. Berikut adalah penjelasan tiap langkah:

D - Danger (Bahaya)
  • Pastikan bahwa lingkungan tempat Anda berada tidak berbahaya bagi Anda dan pasien. Periksa adanya bahaya seperti lalu lintas, api, atau situasi lain yang dapat membahayakan.
R - Response (Respon)
  • Periksa apakah pasien responsif dengan cara memanggil nama mereka atau menggoyang bahu mereka. Jika pasien tidak merespons, Anda perlu segera memanggil bantuan medis darurat.
A - Airway (Saluran Napas)
  • Pastikan saluran napas pasien terbuka. Jika pasien tidak sadarkan diri, Anda mungkin perlu mengangkat dagu dan menekan dahi untuk membuka saluran napas.
B - Breathing (Pernapasan)
  • Periksa apakah pasien bernapas atau tidak dengan melihat dan mendengar gerakan napas. Jika pasien tidak bernapas atau bernapas abnormal, Anda harus mempersiapkan untuk RJP.
C - Circulation (Sirkulasi)
  • Jika tidak ada pernapasan, lakukan kompresi dada dan ventilasi sesuai dengan prosedur RJP untuk memulihkan sirkulasi darah dan oksigen ke organ tubuh.


Klik untuk bergabung di bimbel pppk perawat
Klik untuk bergabung di bimbel pppk perawat

b. Siklus Kompresi dan Pemberian Breathing pada Anak dan Dewasa
Kompresi Dada dan Ventilasi adalah bagian dari Resusitasi Jantung Paru (RJP). Perbedaan antara orang dewasa dan anak-anak ada pada teknik dan rasio kompresi ke ventilasi:
Untuk Dewasa:
  • Rasio: 30 kompresi dada diikuti dengan 2 napas buatan.
  • Kompresi: Lakukan kompresi pada bagian tengah dada dengan kedalaman minimum 5 cm dan tetap lakukan di kecepatan 100-120 kompresi per menit.
Untuk Anak-anak (1 tahun - usia remaja):
  • Rasio: 30 kompresi diikuti dengan 2 napas buatan (sama dengan dewasa) jika hanya satu penolong. Jika ada dua penolong, lakukan 15 kompresi diikuti dengan 2 napas.
  • Kompresi: Gunakan satu tangan pada anak yang lebih kecil dan kedua tangan untuk anak yang lebih besar. Ancang-ancang kedalaman kompresi juga sekitar 4-5 cm.


c. Kapan Menghentikan RJP
Menghentikan RJP harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat. Situasi untuk menghentikan RJP meliputi:
  • Kedatangan Bantuan Medis: Tim kesehatan profesional telah tiba dan mengambil alih.
  • Tanda-tanda Kehidupan: Pasien menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernafas secara normal, bergerak, atau merespons suara.
  • Kelelahan Penolong: Jika penolong kelelahan dan tidak mampu melanjutkan RJP, sebaiknya minta bantuan dari orang lain untuk menggantikan.
  • Situasi Berbahaya: Jika lingkungan menjadi tidak aman atau berbahaya bagi penolong atau pasien.


d. Kontraindikasi RJP
Meskipun RJP adalah prosedur yang penting dalam menyelamatkan nyawa, terdapat beberapa kontraindikasi yang perlu diperhatikan:
  • Jelas Tidak Ada Kehidupan (eg: Tentukan DNR): Jika pasien memiliki tanda kelainan atau sudah mati, seperti tidak ada denyut nadi dan tidak ada pernapasan dalam jangka waktu yang lama.
  • Keluarga Menolak: Jika keluarga pasien hadir dan menolak perawatan atau RJP.
  • Safeguard: Dalam hal kondisi berbahaya yang mengancam keselamatan penolong.


Klik untuk mendapatkan ebook gratis
Klik untuk mendapatkan ebook gratis

e. RJP Awam Sampai Dimana
RJP yang dilakukan oleh masyarakat (awam) adalah langkah-langkah awal yang dapat membantu menyelamatkan nyawa pada kasus henti jantung mendadak. Tindakan RJP oleh orang awam termasuk:
  1. Panggilan Darurat: Jika Anda melihat seseorang tidak sadarkan diri, panggil bantuan medis segera.
  2. DRABC: Melaksanakan langkah-langkah DRABC untuk menjawab situasi.
  3. Kompresi Dada dan Ventilasi: Melakukan kompresi dada (jika terlatih) dan ventilasi dengan cara yang benar hingga bantuan profesional tiba.
  4. Penggunaan AED (jika tersedia): Menggunakan AED jika ada untuk memberikan kejutan listrik pada jantung.
Orang awam tidak diharapkan untuk melakukan prosedur lanjutan yang kompleks dalam penyelamatan nyawa. Fokus utama adalah pada tahap-tahap yang dapat dilakukan dengan cepat dan efisien sambil menunggu kedatangan tenaga medis.
Blog Post Lainnya
-
@2024 bimbelkanduru Inc.